Senin, 28 November 2011

Sinopsi Novel “Seberkas Cinta Yang Hilang” Karya Gita Asmara


Sinopsi Novel “Seberkas Cinta Yang Hilang”
Karya Gita Asmara

Bab Satu

Alunan ayat-ayat suci al-Qur’an terdengar lembut dari kamar sebelah. Erik duduk menekur di kursi. Sekali-sekali ia menghela nafas berat. Sekali-sekali pula ia mendesah. Resah hati Erik setiap kali dia mendengar istrinya mengaji. Ingin rasanya dia menggedor pintu dan menyuruh agar Widya istrinya berhenti membaca al-Qur’an yang membuat jiwanya terasa sakit. Tetapi keinginan itu tidak pernah dia kerjakan. Erik tidak kuasa mencegah apa yang sudah menjadi kebiasaan istrinya. Orang islam memang disunahkan untuk selalu membca al-Qur’an selesai shalat. Erik sendiri seorang pemeluk agam islam, paling tidak agama itulah yang tertulis didalam KTPnya. Tapi begitulah, bertahun-tahun lamanya Erik lupa kepada Tuhannya, bertahun-tahun dia tenggelam dalam gelapnya dunia hitam. Dunia yang dibenci dan di takuti  banyak orang. Segala akibat berasal dari sebab dan akibat. Erik merupakan salah seorang dari sekian banyaknya pentolan penjahat yang bermukim di ibu kota. Erik menjadi pimpinan tertinggi sebuah organisasi gangster yang bernama Zybong. Nama ini di ambil dari judul film action super keras Amerika.
Mungkin tidak seorangpun menyangka bahwasanya Erik yang dulunya seorang anak penurut, kini menjadi lelaki pentolan garong. Suatu pekerjaan yang diakui sangat bertolak dengan nilai-nilai kemanusiaan. Boleh dikata, Erik merupakan korban kejahatan zaman. Kejahatan orang-orang tamak yang mengaku priyayi. Ayah Erik  meninggal dunia dalam penjara. Padahal, Erik tahu pasti kalau ayahnya itu tidak pernah berbuat salah. Ayah erik orang baik-baik tapi, dia difitnah oleh atasannya sendiri. Tanpa pernah berbuat dosa, ayah Erik pun harus meringkuk didalam penjara dan akhirnya meninggal disana karena sakit dan tertekan batin. Ibu Erik menyusul ke alam baqa selang dua tahun kemudian. Tinggalah Erik seorang diri karena dia anak tunggal. Dalam keadaan yatim piatu, Erik menumpang hidup pada pamannya. Erik masih beruntung karena pamannya masih mau menyekolahkannya sampai lulus SMA. Mengajarkannya pula mengaji karena sang paman memang seorang guru mengaji. Akan tetapi demdam Erik tidak pernah luntur meski waktu terus berjalan.
Erik menaruh kebencian yang amat sangat dalam terhadap orang-orang yang telah membunuh orang tuanya. Karena dendamnya tersebut Erik pun ditangkap oleh aparat kepolisian dan dijebloskan kepenjara selama tiga setengah tahun. Selama didalam penjara, Erik berkenalan dengan seorang pencuri muda bernama Guto. Mungkin karena sama-sama mudanya, mereka bisa cepat akrab dan bisa menjalin persahabatan. Keluar dari penjara, Erik tidak mau pulang kembali kerumah pamannya. Rasanya dia tidak lagi punya muka untuk tetap tinggal di desanya. Erik yang sudah banyak menerima kuliah didalam penjara, belum lagi puas melampiaskan dendamnya. Kalau dulu ia hanya berani membakar rumah musuhnya, kini dia merencanakan suatu pembunuhan. Tetapi dia tidak mau di penjara lagi. Beberapa waktu lamanya Erik memikirkan cara yang tepat, sampai pada suatu hari dia bertemu kembali dengan Guto setelah anak itu bebas dari hukumannya. Pelajaran yang mereka peroleh di penjara, ternyata sangat berguna. Erik dan Guto segera menjadi dua penjahat muda berdarah dingin yang sering mencuri, merampas dan menggarong harta kekayaan para priyayi yang mereka anggap buaya atau lintah darat. Mereka tidak segan-segan melukai bahkan membunuh korbannya yang melawan.
Orang yang pertama tewas ditangan mereka adalah pejabat bekas atasan ayah erik. Pejabat itu ditemukan tewas mengenaskan, lehernya digorok sampai hampir putus sedangkan perutnya disobek sampai ususnya keluar berhamburan. Polisi tidak menyangka kalau pembunuh keji itu dilakukan oleh Erik dan Guto, dengan kepandaiannya bersilat lidah dan menghilangkan jejak Erik dan Guto bisa lepas dari jangkauan hukum. Suatu hari ketika Erik dan Guto sedang melakukan suatu pengintaian terhadap pengusaha kaya raya, tanpa sengaja Erik bertemu dengan wanita cantik berbaju biru yang menggoda hatinya. Dan Erik pun jatuh cinta dengan gadis tersebut pada pandangan pertama.

Bab Dua

Dari kejauhan Erik melihat ada seorang lelaki brewokan yang hendak berniat jahat kepada gadis berbaju biru tersebut. Erik segera menebak arah yang akan dilewati oleh pencopet tersebut, di acungkannya sebuah pistol kearah lelaki brewokan tersebut. Dan lelaki brewokan tersebut pun mengira bahwa Erik adalah seorang polisi yang hendak merazianya. Diambilnya tas yang telah dicopet tersebut, lalu diserahkan kembali kepada gadis pemilik tas tersebut. Dan Erik meminta kepada gadis tersebut untuk segera menyingkir dari tempat tersebut, dan Erik berjanji akan mengantarkannya pulang setelah urusannya selesai dengan lelaki brewokan ini. Erik dan Guto membawa lelaki brewokan tersebut masuk kedalam mobil dan membawanya pergi.
Lelaki brewok tersebut mengira bahwa dirinya akan dibawa ke kantor polisi. Tetapi justru malah sebaliknya, Erik dan Guto justru membawanya ke keburun sepi dan disana Erik menantang lelaki brewokan tersebut berkelahi. Tetapi lelaki brewokan tersebut tidak mau melawan, karena ia tidak mau melawan seorang aparat. Erik dan Guto masih tertawa geli merasa lucu karena lelaki brewokan tersebut mengira Erik dan Guto adalah polisi. Erik dan Guto pun menceritakan siapa mereka sebenarnya, dan merekapun menawarkan pada lelaki brewok yang bernama Mat Bagong untuk bergabung menjadi anggotanya, jika dia bersedia bergabung menjadi anggotanya dia harus datang ke Jakarta dan menemui orang-orang anak buahnya yang memakai kalung sama dengan yang dipakai Erik dan Guto. Setelah urusan mereka selesai dengan lelaki Brewok tersebut, Erik teringat akan janjinya terhadap gadis berbaju  biru tersebut untuk mengantarkan pulang kerumahnya. Guto hanya tertawa melihat tingkah Erik yang sedang jatuh cinta tersebut. Ia menyadari bahwa Erik memang sudah selayaknya jatuh cinta dengan seorang gadis.

Bab Tiga

Nasib Erik rupanya sedang mujur. Dia berhasil menemukan kembali gadis cantik yang telah ditolongnya tadi. Ternyata gadis cantik tersebut masih menunggunya. Erik kemudian mengajak berkenalan gadis tersebut, dia bernama Widya Astuti. Seperti yang telah dijanjikan, Erik menawarkan untuk mengantarkannya pulang. Tetapi dengan halus Widya pun menolak tawaran Erik tersebut. Erik meminta alamat rumah Widya secara lengkap, sebelum akhirnya dia pulang naik kendaran umum. Setelah itu Erik dan Guto memutuskan untuk mencari dan menemukan kembali konglomerat yang mereka intai sejak dari Jakarta. Meski agak sulit, akhirnya merekapun menemukan kembali calon korbannya tersebut. Setelah selesai makan siang kemudian mereka membuntuti Pak Wardanu sampai ke hotel. Sesampainya di hotel merekapun memesan kamar disamping kamar Pak Wardanu dan gadis bokinannya tersebut.
Setelah malam larut, Erik dan Guto menuju ke parkiran untuk menyedot sebagian bensin mobilnya Pak Wardanu. Disiang hari ketika Pak Wardanu berjalan-jalan kesuatu tempat yang jauh dari keramaian dan jauh dari pom bensin, mobilnya tiba-tiba mogok ditengah jalan. Erik dan Guto kemudian menawarkan bantuan kepada Pak Wardanu, bukannya bantuan bensin yang Erik kasih melainkan obat bius. Tanpa sadar mobil mewah miliknya Pak Wardanu segera berpindah tangan. Erik dan Guto kemudian membawa mobil tersebut ke Jakarta untuk dipermak agar tidak ada yang mengetahui kalau mobil tersebut adalah mobil curian. Siang itu juga rupanya dia kedatangan seorang tamu, lelaki brewok yang hendak bergabung menjadi anggotanya telah datang, dan saat itulah Erik teringat kepada Widya. Dan ia memutuskan untuk mencari rumah Widya untuk menemuinya.
Dengan tampangnya yang gagah, rapi dan bonafid Erik berhasil memikat hati Widya dan kedua orang tuanya. Erik berhasil merayu dan berhasil meluluhkan hati Widya. Selama satu setengah tahun berpacaran akhirnya mereka pun menikah, hidup berbahagia layaknya pasangan suami istri pada umumnya. Tetapi suatu ketika malapetaka terjadi dan mengguncang rumah tangga mereka. Akhirnya Widya pun mengetahui pekerjaan suaminya yang sesungguhnya. Widya menangis berkepanjangan, dan ia pun menuntut untuk dipulangkann  kerumah orang tuanya. Erik pun melarang Widya untuk pulang kerumah orang tuanya, karena peraturan yang telah ia buat pada organisasianya sehingga ia tidak mengijinkan siapapun anggotanya untuk mengundurkan diri. Widya pun hanya bisa pasrah menghadapi kenyataan yang memilukan hatinya tersebut. Siang malam ia berdoa untuk mendoakan suaminya, agar dibukakan pintu hatinya dan kembali kejalan yang lurus. Agaknya usaha Widya selama ini sedikit demi sedikit menuai hasil, karena Erik sudah mampu meneteskan air mata jika ia teringat kesalahan-kesalahan yang telah ia lakukan selama ini.

Bab Empat

Selama Erik telah tenggelam didasar lembah hitam. Selama ini ia hidup penuh nafsu yang dikendalikan oleh setan. Sampai pada akhirnya sebuah kejahatannya diketahui oleh Widya yang telah dinikahinya secara syah. Tuhan maha mendengar, siang malam Widya berdoa untuk mendoakan Erik agar ia mau kembali kejalan yang lurus meninggalkan pekerjaan sesat yang merugikan banyak pihak. Doa-doa Widya membumbung tinggi, menembus langit, menyentuh bintang. Perlahan-lahan Tuhan mengabulkan doa Widya, perlahan-lahan pula nurani Erik mulai tergeliat dan bicara. Kini Erik mulai dihinggapi perasaan ingin bertobat dan Erik pun menjadi banyak termenung, baik di rumah maupun di markas.
Sikapnya yang seperti itu jelas menarik perhatian Guto, orang yang paling dekat dengannya. Guto pun mengajak Erik bicara panjang lebar, kemudian Erik pun menceritakan semua niatnya untuk mundur dari organisasi. Tetapi Guto menolak pengunduran Erik tersebut, terjadilah perbedaan pendapat dan perdebatan diantara mereka. Dengan hati yang masih bimbang kemudian Erik pulang kerumahnya, dia mendapati istrinya sedang khusuk melaksanakan shalat maghrib. Erik tidak dapat berbuat apa-apa kecuali menunggu sampai Widya selesai shalat. Dan selama menunggu itulah Erik kembali didera kegelisahan yang amat sangat. Erik meminta kepada Widya agar mereka pindah secepatnya dari rumah itu, Erik ingin bersembunyi ditempat yang aman, nyaman dan jauh dari gangguan teman dan bekas anak buahnya.

Bab Lima

Supar dan Kadir menyusun sebuah rencana perampokan besar malam nanti. Meraka dan sepuluh rombongan anak buahnya yang lain merencanakan suatu perampokan disuatu perusahaan megah di Jakarta. Sebelum mereka melakukan niatnya, terlebih dahulu mereka mengkondisikan situasi dan kondisi disekitar gedung. Sekalipun kejadian buruk yang akan terjadi. Saat suasana dan kondisi dirasa pas, Supar dan Kadir menyamar manjadi seorang polisi gadungan dan mereka mengaku mendapat suatu perintah untuk melakukan suatu inspeksi mendadak terhadap perusahaan tersebut. Pintu gerbangpun dibukakan oleh salah seorang satpam, dan kemudian mereka semua pun masuk kedalam dan menyandra para satpam.
Merekapun dengan leluasa merampok didalamnya, tidak menyadari bahwa penjagaannya terhadap satpam-satpam tersebut telah lengah, akhirnya salah seorang satpam berhasil lolos dan berhasil kabur untuk menghubungi polisi melalui telephon umum, kemudian ia melaporkan kejadian perampokan tersebut kepada polisi sungguhan. Selang beberapa saat setelah itu, segerombolan polisipun akhirnya datang mengepung seluruh bagian gedung, mereka tidak mengetahui kedatangan polisi karena polisi sengaja tidak menghidupkan sirine mobilnya. Merasa dirinya terkepung oleh segerombolan polisi, mereka kebingungan harus berbuat apaa. Alhasil merekapun memberontak dan melawan para polisi tersebut. Terjadilah baku tembak antara kawanan perampok dan kawanan polisi, tiga orang tewas seketika ditempat, tujuh orang lainnya berhasil masuk kedalam mobil dan hendak melarikan diri dari kepungan polisi.
Mereka pun menerobos kepungan para polisi, walaupun mereka berhasil menerobos kepungan polisi tersebut tetapi mereka tampaknya tetap dalam keadaan yang berbahaya. Ban mobil mereka yang sudah ditembak oleh polisi tadi membuat mereka semakin tidak bisa berjalan jauh dari kejaran poloisi. Dua orang tewas karena kena srempetan peluru milik salah seorang aparat, kemudian tiga orang lainnya melompat keparit-parit untuk menyelamatkan dirinya, tetapi sungguh naas. Justru merekapun mati tertembak oleh polisi. Sisanya yang hidup tinggal tiga orang dan kemudian ditangkap oleh polisi untuk dijebloskan kedalam penjara.

Bab Enam

Kemarahan Guto tidak bisa dibendung lagi, meluap-luap amarah yang ia keluarkan. Segala macam benda yang berada dihadapannya ia banting, ia lempar, ia tendang kesana kemari. Ia merasa sangat marah akan kegagalan Supar dan Kadir dalam gagalnya perampokan pada malam itu. Tak terhitung berapa banyak kerugian yang dialami olehnya, tetapi mereka telah membayar kerugian tersebut dengan nyawanya. Guto dan anak buahnya yang lain tak habis pikir kenapa perampokan pada malam itu biasa gagal. Pasti ada seseorang yang telah membocorkannya kepada pihak yang berwajib, sehingga polisi bisa segera datang mengepung mereka. Lama Guto tertegun, kemudian ia teringat pada niat Erik yang ingin mengundurkan diri dari organisasainya. Kemudian Guto pun menerka-nerka sendiri dalam pikirannya. Setelah itu ia segera datang kerumah Erik untuk menemuinya, tetapi alhasil ternyata Erik tidak berada di rumah. Erik tengah berada di Semarang karena suatu hal yang mengharuskannya kesana selama beberapa hari.
Widya menyuruh Guto untuk menelphonnya kalau ada urusan penting dengan Erik, Guto pun segera menelphon Erik. Tetapi Erik tidak berada disitu saat Guto menelphon. Guto pun menjadi geram dibuatnya. Guto pun segera pulang kemarkas, dan berpesan pada Widya agar Erik segera menamuinya. Setelah sampai kemarkas Guto menyuruh anak buahnya untuk membebaskan ketiga temannya yang telah ditangkap oleh polisi. Keesokan harinya Guto merasa agak baik suasana hatinya. Ia merasa bangga dan senang karena anak buahnya telah berhasil dibebaskan dari sandraan para polisi. Lantas Guto pun bertanya pada mereka, apa sebab-sebab kegagalan perampokan mereka pada malam itu.
Mereka sendiri mengaku tidak tahu menahu mengapa kawanan para polisi bisa mengepung mereka dari luar. Padahal pada saat itu mereka sedang asyik memasukkan uang-uang dan harta benda lainnya yang berharga kedalam tas. Tetapi nasib buruk terjadi pada mereka, dan kemudian merekapun ditangkap polisi dan menemui ajal mereka bagi yang tengah gugur dalam medan perang melawan kawanan polisi.


Bab Tujuh

Guto menjadi semakin geram, ia memerintah anak buahnya untuk mengumpulkan uang dan harta sebanyak-banyaknya. Ulah mereka kini makin meresahkan, perampokan, penjambretan, dan pencopetan makin merajalela di ibu kota. Seluruh anak buah Guto berlomba-lomba untuk mengumpulkan uang. Keadaan ibu kota akhir-akhir ini menjadi tidak karuan, masyarakat menjadi semakin resah akan tingkah dan polah nakal mereka. Siang, malam mereka tidak segan-segan untuk melaksanakan niat jahat mereka, dan mereka pun tidak segan-segan langsung membunuh korbannya jika mereka membantah dan melawan. Kini mereka sering muncul dimana-dimana. Sampai pada suatu hari, dimana para anak buah Guto sedang melakukan penyandraan terhadap sebuah mini bus yang berpenumpang banyak.
Rupanya hari itu mereka sedang apes, mereka tertangkap razia polisi. Disitu terjadilah baku tembak antara kawanan perampok dan kawanan polisi. Sebagian dari kawanan perampok tersebut ada yang tewas tertembak peluru, dan sebagian orang yang masih hidup tertangkap oleh polisi dan dibawa kepenjara untuk diinterogasi. Tetapi hal tersebut tidak mempan oleh mereka, akhirnya mereka semua disuntikkan obat bius jenis morphin. Dan yang tidak kuat menahan efek dari obat bius tersebut ia mengoceh tidak karuannya. Dan dari merekalah akhirnya polisi berhasil mengorek informasi sebanyak-banyaknya tentang organisasi zyborg tersebut.
Tingkah dan polah Guto dan anak buahnya kini semakin terbatasi, banyak mata-mata yang seolah-olah mengintai keselamatan mereka. Setiap harinya mereka berpindah-pindah tempat untuk bersembunyi. Markas mereka pun sudah disatroni oleh rombongan polisi dan rombongan brimob. Akhirnya merekapun tidak bisa berkutik lagi. Beruntungnya pada saat markas disantroni oleh polisi, Guto dan sebagian anak buahnya sedang tidak berada dimarkas. Sehingga kini mereka masih bisa bersembunyi untuk beberapa waktu ditempat yang dirasa lebih aman.


Bab Delapan

Tidak ada yang mengetahui rencana Erik, pimpinan garong yang berniat mau insaf ini sedang mencari daerah baru untuk tempat tinggalnya nanti bersama sang istri. Namanya mau beli tanah dan rumah, tentu urusannya tidak segampang orang yang mau beli baju dipasar. Lain dari pada itu, Erik memang sengaja agak berlama-lama di Semarang sebab dia ingin sembari menikmati saat-saat istirahatnya. Hari ini Erik pulang kembali ke Jakarta. Dia kurang mengetahui perkembangan situasi yang tengah dialami oleh kelompoknya, sungguh Erik tidak mengetahui kalau markas kelompoknya sudah jatuh ke tangan polisi. Dia tenang-tenang saja menjalankan mobilnya menuju markas. Lalaki itu baru terkejut seperti disambar petir ketika melihat tempat yang ditujunya dijaga beberapa orang polisi bersenjata.
Meski hatinya sudah bulat hendak berhenti menjadi penjahat, tapi melihat polisi sudah menguasai markasnya Erik jadi risau juga. Dia tetap tidak mau kompromi dengan alat negara yang sudah bertahun-tahun menjadi musuh bebuyutannya. Erik memacu mobilnya menuju rumah milik organisasi yang ada paling dekat, tiba di rumah yang dimaksud, ia kembali terkejut. Lagi-lagi dia melihat rumahnya sudah jatuh ketangan polisi. Wajah Erik menjadi tegang, karena tiga buah rumahnya sudah dijaga ketat oleh polisi. Dengan perasaan tidak karuan Erik menjalankan mobilnya sambil matanya jelalatan memandang kesana kemari mencari anak buahnya.
Beberapa menit berlalu, tidak seorang pun anak buahnya ditemuinya. Erik memutuskan untuk pulang kerumah pribadinya. Ia khawatir kalau-kalau rumah pribadinya itu juga sudah diduduki oleh polisi. Berhubung bensin mobil Erik mau habis, kemudian ia memutuskan untuk mengisi bensinnya di pom bensin terdekat. Dalam antrean panjang mengantre bensin, Erik pun melihat Toton bekas anak buahnya. Kemudian ia membawanya pergi jauh dari tempat itu, lalu Erik bertanya kejadian apa saja yang telah terjadi selama Erik tidak berada disini. Lalu Toton pun membawa Erik kesuatu daerah untuk membawanya menemui Guto dan sisa anak buahnya yang lain.
Lama tak melihat Erik dimarkas, Erik pun disambut gembira oleh orang-orang yang memang sangat menantikan kehadirannya. Pimpinan tertinggi itu diperlukan seperti seorang jendral besar. Setiap anak buahnya menyampaikan segala permasalahan dan meminta saran. Semenjak Erik pergi hampir sebulan lalu, anak-anak zyborg itu memang merasa sangat kehilangan induk. Merasa sangat bisa merasakan perbedaan gaya kepemimpinan Erik dan Guto. Sejak dulu Erik memang terkenal pandai dalam membuat keputusan tepat. Dia tidak pernah gegabah dalam menurunkan perintah. Lain dengan Guto yang cenderung tergesa-gesa.
Amar megatakan sesuatu hal penting kepada Erik mengenai siapa yang menjadi dalang dibalik setiap kegagalan-kegagalan yang dialami oleh mereka. Guto menuduh Erik yang telah membeberkan semua ini kepada polisi, lantaran ia mempunyai niatan untuk mengundurkan dirinya dari organisasi yang telah dipimpinnya selama ini. Tetapi hal tersebut tidak terbukti kebenrannya, Erik pun geram dengan tuduhan Guto padanya. Kemudian Erik pun segera pulang kerumahnya, siapa tahu ia bisa bertemu dengan Guto dan Leman dirumah pribadinya.

Bab Sembilan

Guto dan Leman menyantroni rumah Erik, tetapi Erik masih belum pulang. Emosi Guto pun meletup-letup lantaran Erik belum pulang, kemudian Guto melampiaskan kemarahannya tersebut kepada Widya istrinya Erik. Guto menekan Widya, dan memojok-mojokkannya karena ia tidak mau berkata jujur mengenai suaminya. Widya merasa memang dia tidak tahu menahu mengenai hal tersebut, tetapi Guto pun tidak mempercayai omongan Widya. Terjadilah percek-cokanhebat diantara Widya dan Guto. Karena sikap Guto yang semakin kalang kabut dan semakin nekat itu, dia tidak bisa berpikir secara jelas dan cermat. Lantaran emosinya sudah tidak bisa dibendung lagi, akhirnya Guto pun mengancam Widya agar Widya mau menenunjukkan dimana Erik berada sekarang. Guto mengancam akan membunuh Widya kalau dia tidak berkata jujur padanya. Karena Widya merasa benar, ia pun juga tidak mau kalah beradu otot dengan Guto. Mungkin karena hari itu sudah takdirnya Widya, atau bahkan mungkin hari itu adalah hari naas untuk Widya, akhirnya Widya pun tewas tertembak peluru oleh Guto. Kepalanya tertembus oleh peluru, dan darahnya berceceran dilantai. Widya mati ditangan sahabat suaminya sendiri.
Setelah mengetahui bahwasannya Widya sudah tewas, Guto terkejut dan sontak seperti orang yang tengah diliputi setan yang menutupi jalan pikirnya. Mengetahui Widya sudah tewas olehnya, Guto pun mengajak Leman segera pergi dari rumah tersebut. Leman hanya bisa terdiam dan setengah keheran-heranan melihat apa yang telah dilakukan Guto terhadap istri pimpinannya. Mereka segera kembali kemarkas dan menghindari jeratan hukum, barangkali ada seseorang yang melihat kejadian tersebut. Sesampainya di markas, Amar salah satu anak buah Guto pun berkata kepanya kalau tadi Erik datang kesini menemui kita semua tetepi abang Guto tidak ada disini, terus dia buru-buru pulang untuk menemui istrinya ujar Amar. Mendengar ucapan dari Amar tersebut, Guto pun menjadi salah tingkah sendiri dan merasa ketakutan dengan perbuatannya siang tadi padi istri Erik.
Anak buahnya yang lain curiga akan sikapnya Guto yang mendadak menjadi berubah drastis tersebut. Kemudian dengan suara lirih Leman pun mengatakan apa yang sesungguhnya telah terjadi pada diri Guto saat ini. Dirinya sedang terguncang, tidak bisa menerima kenyataan yang sesungguhnya kalu dia telah membunuh istri Erik. Dan anak buahnya yang lain pun hanya bisa terkejut dan merasa heran dengan perbuatan Guto yang keji itu. Begitu tega dan gelap mata dia sampai tega membunuh istri pimpinannya sendiri. Seperti tidak ada lagi mangsa lainnya.

Bab Sepuluh

Semakin mendekati rumahnya sendiri, perasaan Erik semakin tidak karuan. Dadanya berdebar-debar, sedangkan aliran darahnya serasa berdesir-desir tidak karuan. Erik sampai merinding ketika dia seolah-olah melihat istrinya tiba-tiba duduk disebelahnya. Erik ingin sesegera mungkin sampai dirumahnya, dia kebut kendaraan yang dia kemudikan. Hanya beberapa menit saja waktu yang ia butuhkan. Dan begitu tiba didepan rumahnya sendiri, Erik mengerutkan kening. Kesepian yang aneh terlihat dirumahnya. Setelah pintu rumah dibuka oleh Erik, diapun terkejut dan langyung jatuh terhuyung-huyung melihat jasad istrinya tergeletak dilantai berlumuran darah. Wajahnya yang cantik jelita kini tampak menyeramkan dan menakutkan seperti hantu karena penuh aliran darah. Erik pun langsung memeluki jasad istrinya, dan bersumpah kepada jasad istrinya bahwa dia akan membalaskan kematian istrinya tersebut. Kemudian Erik masuk kedalam kamar, segera mengambil senjata api dan segera melesat pergi untuk menemui Guto. Dia sangat yakin bahwa Guto lah yang telah membunuh istrinya tersebut.
Segala macam sumpah serah telah Erik keluarkan untuk mrnghujati Guto yang telah menghianati dirinya. Sesampainya dimarkas, Erik langsung menghujani seluruh bagian ruangan dengan senjatanya. Semuanya ia tembaki, pada akhirnya Erik pun harus kecewa lantaran Guto tidak berada ditempat. Kata Amar Guto sedang pulang kerumahnya, tetapi Erik tidak mempercayai ucapan Amar. Lantas Erik pun menanyakan dimana keberadaan Leman. Karena Erik mengetahui bahwa Leman dan Guto lah yang tadi datang kerumanya. Kemudian Leman pun datang setelah dipanggilkan oleh anak buahnya. Leman mengaku bersalah karena telah gagal mencegah perbuatan keji Guto. Ia merasa sangat takut kepada Erik. Guto merasakan jantungnya berdenyut lebih kencang dari biasanya. Ketegangan menguasai seluruh jalan darahnya. Dia menyesal telah kelepasan tangan membunuh Widya. Kini suami perempuan malang itu sudah datang, dan pasti akan menuntut balas.
Penyesalan sangat tidak berguna. Tidak ada pilihan lain saat ini bagi Guto, kecuali dia harus bersiap-siap mengadu jiwa dengan Erik. Orang kalau pikirannya sedang bercabang-cabang biasanya suka mengalami hal-hal yang tidak diduga. Mobil Guto mogok ditengah jalan karena ia kehabisan bensin, akhirnya ia pun harus membayar jasa angkut mobil untuk membawa mobilnya ke pom bensin terdekat. Dari balik kaca spion mobilnya, Guto melihat sebuah mobil Toyota Kijang yang sudah dikenalinya. Ternyata mobil tersebut milik Erik. Kejar mengejar terjadi di jalan bebas hambatan. Erik menyiapkan senjatanya dan menembakkan pelurunya kearah Guto, tapi melesat tidak mengenai sasaran. Terjadilah peperangan maut diantara mereka. Hingga pada akhirnya Guto lah yang kalah. Dia tewas ditangan Erik, tewas dengan banyak hujaman peluru pada bagian tubuhnya. Nyawanya pun melayang seketika. Karena Guto telah menghianatinya Erik pun tidak segan-segan membunuh Guto dengan begitu pantasnya.

Bab Sebelas

Didorong perasaan ikut bertanggung jawab, Leman berinisiatif untuk mengambil jenazah Widya dan mengurusnya secara layak. Tanpa menunggu perintah-perintah lagi, Leman bersama beberapa orang lainnya kemudian pergi ke rumah Erik untuk mengambil jenazah Widya dan sekalian membersihkan lantai yang kotor akibat noda darah yang berceceran dilantai. Sewaktu jenazah Widya sudah dibawa pulang ke markas dan tengah diurus oleh para istri anggota zyborg, kemudian Erik datang. Leman kemudian cepat-cepat menyambut kedatangan pemimpinnya tersebut. Leman menyampaikan niat baiknya terhadap Erik akan jenazah istrinya yang mereka urus. Sejenak Erik memandangi wajah bawahannya tersebut. Mula-mula ia menganggap Leman telah berbuat lancang, berani-beraninya menyentuh dan membawa jasad Widya tanpa perintah darinya. Akan tetapi Erik kemudian berpikir, bahwa Leman justru telah berbuat baik kepada istrinya.
Ia telah melakukan apa yang seharusnya sudah ia kerjakan. Kemudian Erik pun mengucapkan terimakasihnya kepada Leman karena sudah membantunya mengurusi jenazah Widya. Setelah itu Erik menyuruh Leman agar segera menyiapkan kendaraan, karena Erik akan segera membawa jenazah Widya ke Semarang. Tetapi Leman mencegah niat Erik tersebut, disamping kondisi Erik yang sekarang kurang pasti keadaannya ini, Erik pun juga harus memikirkan kendala-kendala yang kemungkinan akan terjadi di Semarang nanti. Jenazah Widya harus terlebih dahulu mendapatkan surat keterangan kemtisn dari RT setempat, lurah setempat dan bahkan dari pihak kecamatan. Betapa sedihnya hati kedua orang tua Widya. Belum genap setahun putrinya berumah tangga, belum sempat pula memberikannya seorang cucu. Tahu-tahu Widya sudah menemui kematian dengan cara yang sangat tragis dan menyedihkan. Widya tewas dibunuh oleh penjahat yang menyantroni rumahnya. Tetapi orang tua Widya pun tidak pernah tahu kalau penjahat yang telah membunuh anaknya tersebut ternyata adalah sahabat dari menantunya sendiri.
Kejadian kesedihan serupa juga dialami oleh suatu keluarga lain dikota yang lain pula. Seorang ibu yang masih terlihat lumayan muda itu menangis terisak-isak sembari memeluk putrinya yang beru berumur setahun. Didepan ibu muda tadi, duduklah seoarang laki-laki muda yang bertubuh kekar. Dua orang tersebut adalah istri dan adik Guto almarhum. Istri Guto bernama Rubina baru saja mengetahui kabar berita kematian suaminya di Jakarta. Rubina mengetahui kabar tersebut dari Darmin adik Guto. Adik Guto merasa marah melihat kakaknya mati terbunuh secara mengenaskan oleh para bajingan tengik. Darmin sebagai adik Guto merencanakan suatu rencana balas dendam untuk membalaskan dendam Guto. Darmin beserta kawan-kawannya membuat suatu rencana besar agar bisa membalaskan dendam kakaknya. Baginya hutang nyawa harus dibayar dengan nyawa.

Bab Dua Belas

Berkat usaha yang telah dilakukan Marto, akhirnya Darmin dan Sarip diterima bergabung oleh Amar. Sekarang adik Guto almarhum itu sudah resmi menjadi salah seorang anggota kelompok zyborg. Kebiasaan organisasi dalam menentukan kedudukan seseorang sejak dulu sampai sekarang belum berubah. Darmin ditawari beberapa kedudukan yang harus ia peroleh melalui adu kekuatan fisik. Tentu saja adik Guto itu tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Begitu juga dengan Marto dan Sarip. Tiga anggota baru itu ternyata lumayan tangguh. Mereka hanya bisa dikalahkan oleh orang-orang zyborg yang sudah senior dan punya kedudukan tinggi, seperti Amar, Leman dan Simon. Dengan demikian, Darmin, Marto dan Sarip dapat memperoleh kedudukan yang tinggi. Mereka bertiga bisa ikut menentukan jalannya organisasi. Menjadi anggota zyborg sebetulnya bukan tujuan utama Darmin, sebab niat anak ini adalah ingin membalaskan dendam atas kematian kakak kandungnya.
Darmin menjadi anggota zyborg hanya untuk biisa memperoleh senjata. Tapi setelah sebulan berada di Jakarta, pikiran Darmin jadi lain. Balas dendam dia tetap ingin, sementara menjadi orang nomor satu dalam kelompok zyborg pun dia ingin juga. Darmin mulai berhayal menjadi god fathernya para penjahat. Dari apa yang selama ini diperhatikan dan dipelajari, Darmin mengetahui bahwa orang-orang zyborg kebanyakan lebih menyukai Erik ketimbang almarhum kakaknya. Dalam pertempuran antara Guto dan Erik pun orang-orang zyborg berpendirian bahwa yang salah adalah Guto. Semua menilai bahwa Guto terlalu ceroboh dalam bertindak. Untuk sementara darmin belum dapat berbuat apa-apa. Dia harus pandai-pandai membawa diri dan pura-pura menjadi orang penurut yang selalu siap disiruh apapun juga oleh pimpinan.
Amar mulai mencurigai bahwa kehadiran Darmin dan kawan-kawannya menjadi bumerang besar bagi zyborg. Setiap kali kelompok zyborg bertindak, pasti selalu gagal dan ketahuan oleh polisi. Amar menuduh Darmin dan kawan-kawannyalah yang telah membocorkan rencana-rencana Amar selama ini. Dan kecurigaan Amar pun kini akhirnya terbukti benar. Darmin dan kawan-kawannya kini telah berhianat dari zyborg, dan tidak segan-segan mereka selalu mengagalkan rencana-rencana zyborg kepada polisi.

Bab Tiga Belas

Dengan perasaan bingung, gundah dan gelisah, Erik memikirkan masalah yang melilitnya selama ini. Dia binggung harus melakukan apa, jalan satu-satunya yang harus dia lakuakan adalah membagi kisahnya yang tragis tersebut kepada pamannya. Tetapi Erik tidak punya keberanian lebih untuk melakukan hal tersebut. Karena Erik takut kalau pamannya tidak akan menerima Erik kembali setelah sang paman tahu siapa Erik yang sebenrnya, dan apa pekerjaan yang dilakukannya selama ini. Pada suatu ketika akhirnya Erik pun memberanikan dirinya untuk menceritakan masalahnya selama ini. Sang paman pun terheran-heran mendengar cerita dari Erik tersebut.
Merasa tidak percaya dengan apa yang telah dilakukan Erik selama ini. Tetapi sang paman tidak merasa marah ataupun keceawa terhadap Erik. Menurutnya hal tersebut wajar bila dilakukannya. Erik pun menceritakan niatnya ingin bertaubat kepada sang paman. Sang paman pun menyambut gembira niat baik Erik tersebut. Dengan senang hati pamannya mau menerima Erik dengan apa yang ada pada diri Erik, baik dulu maupun sekarang. Baginya Erik tetaplah Erik, tetap keponakannya yang disayanginya sejak kecil. Erik pun merasa senang bukan kepayang karena sang paman ternyata tidak menolak dirinys, melainkan sang paman justru menerima dengan baik dirinya dirumahnya.

Bab Empat Belas

Kematian Guto dan ketidak hadiran Erik ternyata membawa keberuntungan tersendiri bagi Amar dan Leman. Kini ia menjadi wakil pimpinan zyborg yang syah. Salah satu kebiasaan buruk seorang penjahat adalah mereka gemar memelihara perempuan-perempuan penghibur sebagai alat pemuas nafsu seksual mereka. Amar dan Leman tidak terkecuali. Hanya saja Amar tidak serakus Leman yang suka bergonta-ganti wanita penghibur. Bahkan terkdang pula mereka dijadikan istri simpanan oleh Leman. Lewat Kristin, Darmin bisa memanfaatkan situasi dan kondisi yang sedang direncanakan oleh zyborg. Kristin adalah orang suruhan Darmin yang ditugaskan unntuk mengorek info tentang zyborg melalu Leman. Lemann memang tergila-gila pada Kristin. Hingga terkadang suatu hari Leman pun keceplosan menceritakan semuanya kepada Kristin, seraya Kristin melayani nafsu seksual Leman yang begitu membabi buta tersebut. Leman begitu  nafsunya apabila melihat Kristin sedang telanjang bugil. Rasanya ia ingin selalu memiliki dirinya. Kecantikan Kristin dijadikan sebagai pancingan oleh Darmin untuk menjatuhkan zyborg.

Bab Lima Belas

Amar pusing tujuh keliling bulan-bulan ini karena anak buahnya banyak yang tertangkap oleh aparat negara, meraka selalu mengalami kegagalan-kegagalan dalam melaksanakan setiap operasinya. Akibat dari kegagalan-kegagalan tersebut adalah ulah penghianatan yang dilakukan oleh Darmin dan kawanannya. Mereka tidak segan-segan untuk melaporkan setiap tindak tanduk zyborg pada polisi. Penggerebekan kembali dilakukan pada markas zyborg. Tetapi kali ini mereka mengetahui niat-niat polisi tersebut. Dengan pintar mereka berhasil melarikan diri mereka kemarkas mereka yang baru. Serapat-rapatnya bangkai disimpan pasti akan terbongkar juga.
Suatu hari ketika Amar dan rombongan sedang lelah, mereka mampir kesebuah bar. Disana mereka menjumpai beberapa orang yang dirasa mencurigakan  gerak-gerinya. Orang tersebut tampaknya tidak sendirian. Ada banyak rombongannya yang kemungkinan besar bisa mengancam mereka. Karena salah seorang dari mereka ada yang sedang mabuk berat, kemudian dia menabrakkan dirinya pada tubuh Toton. Merekapun saling beradu mulut dan melakukan saling pukul memukul satu sama lainnya. Ternyata nasib baik sedang berpihak pada Amar dan rombongannya. Setelah tahu orang tersebut adalah anak buahnya Darmin, kemudian orang tersebut dibawa kemarkas baru disandra dan untuk diinterogasi mengenai penghianatan yang dilakukan Darmin dan rombongannya. Tetapi lelaki tersebut tidak mau menjawab pertanyaan Amar, dia lebih memilih bungkam seribu bahasa.

Bab Enam Belas

Lima anak buah Darmin yang melarikan diri semalam kalang kabut kebingungan melihat temannya berhasil disandra oleh musuh. Mereka terburu-buru ingin segera menceritakan hal tersebut kepada pimpinannya. Tetapi sayangnya malam hari itu pimpinannya sedang ada keperluan dengan Kristin, yaitu keperluan nafsu birahinya yang belum terpuaskan oleh Kristin. Setelah Darmin selesai sarapan pagi, anak buahnya pun menceritakan kejadian yang menimba Tholib semalam. Dia ditawan oleh zyborg semalam karena dia tidak sengaja menyenggol Toton. Mendengar hal demikian, Darmin pun segera memanggil Kristin untuk memintanya menyelidiki dimana letak markas Amar sekarang ini. Kristin pun berhasil mengetahui dimana keberadaan markas terebut setelah ia berhasil mengorek informasi kepada Leman. Pada malam harinya Darman dan beserta anak buahnya melakukan penyerangan mendadak kemarkas zyborg. Alhasil banyak anak buah zyborg yang tewas terkena tembakan Darmin dan kawan-kawan. Ada pula yang mati terbakar.
Malam hari itu suasana benar-benar sangat ricuh sekali. Terjadi beberapa kali ledakan bom disekitar bangunan markas, sebelum akhirnya markas tersebut habis dilalap oleh sijago merah. Amar dan kawan-kawannya pun segera melarikan dirinya ketempat yang lebih aman. Tetapi mereka kebingungan harus tinggal dimana sementara waktu itu. Kemudian Amar mengajak mereka semua kerumah pamannya yang berada di Tanggerang. Selama beberapa waktu mereka tinggal disitu sebelum suasana menjadi lebih aman. Amar dan seluruh anggota yang lainnya pun kini juga melakukan penyamaran seperti apa yang telah dilakukan oleh Darmin dan kawan-kawannya.


Bab Tujuh Belas

Erik menghela nafas panjang, dadanya terasa sesak setiap kali dia membaca surat kabar di ibu kota. Meski Erik sudah bertekat untuk mengundurkan diri dari dunia gangster, tetapi Erik tetaplah manusia biasa yang mempunyai perasaan. Hampir setiap hari koran ibu kota dan televisi menyiarkan berita tentang pembunuhan dan perang antar kelompok gangster. Ngenes hati Erik kalau sudah mengikuti perkembangan dunia kriminal di Jakarta. Penyerangan Darmin tempo hari kepada zyborg yang dilakaukan pada subuh hari, tidak luput dari liputan para kuli tinta dan kuli kamera. Berita tersebut tentu sangat mengguncang perasaan Erik. Dalam batin Erik terjadi pertentangan, kadang dia ingin membiarkan saja apa yang sedang dialami bekas anak-anak buahnya tersebut, tapi kadang pula hati Erik terasa tersayat-sayat dan tidak rela melihat kehancuran organisasi yang pernah berjaya ditangannya. Puncak dari pertentangan batin itu adalah hari ini.
Erik memutuskan pergi kembali ke Jakarta. Dia tidak akan melakuakan kejahatan lagi. Dia hanya ingin memberikan bantuan pada bekas anak buahnya yang tampak sedang terdesak hebat oleh kelompok lain yang memusuhi kelompok mereka. Kemudian Erik pun berpamitan kepada paman dan bibinya untuk kembali ke Jakarta beberapa waktu. Awalnya sang paman tidak mengijinkan niatan Erik tersebut, berhubung Erik pandai berkelit jadi sang paman mengiyakan saja. Erik merasa lega karena kepergiannya mendapat doa restu dari paman dan bibinya. Hari itu juga dia langsung berangkat menuju Jakarta dengan membawa serta dua buah peti miliknya yang selama ini ia simpan rapat-rapat. Peti-peti itu berisi masing-masing satu unit senapan otomatis dan tiga pucuk pistol.
Erik tiba di Jakarta pada jam sembilan pagi. Sesampainya di Jakarta Erik langsung menuju ke alamat yang tertulis dalam koran. Itu dalah alamat markas zyborg yang diserang oleh Darmin tempo hari. Erik tahu pasti sisa-sisa anak buahnya sudah pindah, tetapi Erik tetap saja menuju kemarkas yang sudah jadi abu itu dengan maksud mencari keterangan. Nyatanya Erik menemukan sesuatu disana, Erik menemukan tulisan sandi pada dinding pagar. Kemudian Erik cepat menyusul mereka ke Tanggerang, markas baru zyborg yang sekarang. Sampai didepan markas zyborg, Erik tidak lekas langsung turun dan masuk menemui bekas anak buahnya. Erik masih berjaga-jaga diluar memastikan apakah rumah tersebut benar-benar markas zyborg yang baru. Setelah beberapa saat melakukan pengamatan, akhirnya Erik mendapatkan apa yang diinginkannya.
Erik segera turun dari mobil barunya tersebut. Kedatangannya disambut gembira oleh bekas anak buahnya. Mereka menceritakan pada Erik setiap kegagalan-kegagalan yang dialami oleh zyborg. Erik pun menduga bahwa ada penyelundup yang masuk ketubuh zyborg dan memata-matai zyborg selama ini. Mungkin wanita-wanita simpanan kalian salah satunnya. Dugaan Erik memang benar adanya, kemudian Leman mengiyakannya. Lalu Leman segera menghubungi Kristin untuk segera menemui dia.

Bab Delapan Belas

Kristin tak berdaya dihadapan sekian banyak laki-laki berwajah sadis dengan berbagai senjata api ditangan mereka. Sungguh Kristin tidak tahu dan tidak menduga kalau dia dipanggil siang hari bukan untuk diajak berkencan, melainkan untuk diinterogasi. Leman mencoba mengintrogasi Kristin, tetapi Kristin tetap bersilat lidah. Leman dan seluruh anggota yang lainnya mengancam Kristin dengan sebilah pisau dan beberapa senjata api lainnya. Leman mengancam akan membotaki kepalanya, menyayat-nyayat kulit dan wajanya kalau dia tidak mau berkata jujur. Kristin tetap pada pendiriannya, dia tetap bungkam pura-pura tidak tahu menahu urusannya. Kesabaran Leman pun habis, kemudian disayatnya beberapa helai rambut Kristin dan berjatuhan dipangkuannya. Kristin menangis dan menjerit ketakutan melihat Leman melukai anggota tubuhnya. Dengan cara seperti itulah akhirnya Kristin mau buka mulut dan mau membeberkan semuanya kepada zyborg. Setelah mendapa penjelasan mengenai alamat Darmin, kemudian Erik menyuruh Simon untuk membuktikan kebenaran omongan Kristin. Ternyata memang benar alamat yang diberikan oleh Kristin tadi.
Seluruh anggota zyborg geram dan tidak sabar segera menghabisi Darmin dan anak buahnya yang lain. Waktu sudah menunjukkan malam, kemudian anggota zyborg berangkat dari Tanggerang menuju markas Darmin. Waktu itu Darmin tidak menduga kalau malam itu adalah malam yang membahayakan bagi dirinya dan anggotanya yang lain. Erik, Amar, Leman dan kawan-kawan berhasil masuk kedalam markas Darmin. Menembaki semua yang ada disana. Beberapa anak buah Darmin terlihat sudah pada berjatuhan. Baku tembak pun terjadi malam itu. Suara rentetan peluru terdengar disana-sini. Semua musuh sudah tewas seketi. Tinggal pentolan mereka saja yang masih tersisa.
Leman dan Amar meburu Darmin yang sedang bersembunyi dikamar. Akhirnyapun dia harus bernasib tragis, dia mati terkena tembakan peluru Amar dan Leman. Mereka menembakinya berulang-ulang kali hiungga tubuhnya luluh lantah. Kegembiraan terpancar dari raut wajah zyborg karena sudah berhasil menumpas semua musuhnya. Dari kejauhan suara sirine polisi terdengar, kemudian mereka pun segera melarikan diri menuju arah yang berlawanan dari kedatangan rombongan polisi-poolisi tersebut. Sesampainya di Tanggerang, kini mereka tersenyum lepas karena sudah merasa bebas dari ancaman Darmin.
Setelah selesai dari tanggung jawabnya, Erik pun segera berpamitan kepada bekas anak buahnya untuk segera pulang kembali kerumah pamannya. Bekas anak buahnya merengek agar Erik masih mau tetap tinggal disini dan menjadi pentolan zyborg kembali, tetapi Erik menolaknya. Erik benar-benar ingin bertaubat dan berubah menjadi orang yang lebih baik dari ini. Dia merasa sudah tidak ada gunanya lagi sekarang membakas dendam. Anak buahnya pun menegerti niat Erik ingin mundur dari organisasi, disusul oleh anak buahnya yang lain Erik pun kini sekarang sudah berubah kejalan yang benar. Ia kembali pulang kerumah pamannya di Jawa Timur. Dan Erik pun disambut dengan antusias oleh paman dan bibinya.





















Analisi Perbedaan Novel “Seberkas Cinta Yang Hilang” karya Gita Asmara, dengan Cerpen “Sepotong Hati Tertinggal” karya Eka Apriani

Setelah saya membaca novel dan cerpen tersebut ternyata saya melihat banyak perbedaan yang tampak dalam setiap bagian ceritanya. Pada novel ini terlihat sangat jelas gambaran watak dan perilaku para tokohnya. Tergambar sejara gamblang tidak ada yang dikurang-kurangi dan tidak ada yang dilebih-lebihkan. Tema dari novel ini mengandung nilai moral dan kemanusiaan. Dalam novel ini menceritakan konflik antar tokohnya, kemudian terjadilah perkelahian diantara mereka. Lalu mereka saling bunuh membunuh satu sama lainya, hanya karena ingin membalaskan suatu hal yang dinamakan dendam. Alur yang digunakan pada penceritaan novel tersebut adalah alur maju dan alur mundur. Penulis menggunakan alur tersebut supaya para pembaca dapat mengetahui jalan cerita yang sebenarnya hendak disampaikan oleh penulisnya. Setting atau latar tempat pengambaran ceritannya terjadi diberbagai tempat, dan berpindah-pindah setiap mereka merasa tidak aman dikejar-kejar oleh musuhnya.
Sudut pandang yang digunakan dalam penceritaan novel ini adalah sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Setelah membaca novel ini tentu kita akan mengetahui apa pesan dan amanat yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Novel ini mempunyai amanat yang sangat baik, dan tentu berdampak bagi para pembacanya. Diceritakan bahwa apabila kita mempunyai dendam kepada seseorang janganlah kita hendak membalas dendam tersebut kepada orang yang bersangkutan. Karena hal tersebut hanya akan membuat hidup kita sia-sia dan merasa seolah-olah hidup tertekan dan dikejar-kejar rasa bersalah.

Sebaliknya, setelah saya membaca cerpen yang berjudul “Sepotong Hati Tertinggal” saya dapat memahami maksud dari pembaca. Cerpen ini bertemakan tentang cinta kasih seseorang kepada pasangannya. Kemudian alur yang digunakan pada cerita novel tersebut adalah alur mundur atau flash back. Karena selalu menceritakan kejadian-kejadian dimasa lampau. Setting atau latar yang digunakan pada cerita cerpen ini adalah disekolahan dimana para tokohnya yang diceritakan pernah bersekolah ditempat tersebut. Gambaran karakteristik para tokohnya tergambar jelas melalui setiap kegiatan yang dilakukan oleh para tokohnya. Sudut pandang yang digunakan pada cerita pendek ini yaitu sudut pandang orang pertama dan orang kedua. Setelah membaca cerpen ini tentu kita akan mengetahui pesan dan amanat yang ingin  disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Cerpen ini mengandung amanat yang penuh dengan nilai kasih dan cinta. Apabila kita mencintai seseorang kita harus mau menunggu seseorang yang kita cintai tersebut, meskipun dia tidak berada didekat kita. Apalagi kalau dia sudah berjanji ingin segera pulang menemui kita dan menyuruh kita untuk bersabar menunggunya pulang. Karena sesungguhnya pasangan cinta kasih yang seperti itulah yang dinamakan cinta sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar